Kerangka Baru Kesepakatan Dagang AS–Tiongkok, Menjelang pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di Korea Selatan, kedua negara dikabarkan telah menyetujui kerangka kesepakatan dagang baru. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, menyebut kesepakatan ini mencakup sejumlah isu penting yang selama ini menjadi sumber ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.
Dalam wawancara dengan CBS News, Bessent mengonfirmasi bahwa AS dan Tiongkok telah mencapai “kesepakatan akhir” terkait operasi TikTok di Amerika Serikat, serta penangguhan sementara kontrol ketat ekspor tanah jarang oleh Tiongkok.
Ia juga memastikan tarif impor 100% terhadap barang Tiongkok tidak akan diberlakukan, sementara Beijing akan melanjutkan pembelian kedelai dalam jumlah besar dari petani Amerika.
“Kedua pihak telah mencapai kerangka kerja yang substansial bagi kedua pemimpin. Tarif akan dihindari,” ujar Bessent.
Diskusi Konstruktif di KTT ASEAN
Sebelum kesepakatan diumumkan, Bessent bertemu dengan pejabat perdagangan Tiongkok di sela-sela KTT ASEAN di Malaysia. Kedua pihak disebut telah mengadakan diskusi konstruktif untuk menjembatani kepentingan masing-masing.
Pemerintah Tiongkok dalam pernyataan resminya menyebut kedua tim negosiasi “mencapai konsensus dasar” dan akan melanjutkan pembahasan teknis dalam waktu dekat.
Strategi Tarif Trump: Taktik Negosiasi Global
Sejak kembali ke Gedung Putih, Donald Trump kembali menggunakan tarif impor sebagai senjata diplomasi ekonomi. Ia beralasan kebijakan itu dapat melindungi industri dan tenaga kerja domestik AS.
Namun, langkah ini juga memicu ketegangan global. Banyak negara, termasuk Inggris, berupaya menandatangani perjanjian perdagangan baru agar terhindar dari efek proteksionisme AS.
Target utama kebijakan tarif tersebut adalah Tiongkok, yang dianggap bersikap tidak adil dalam perdagangan global. Awal Oktober, Trump mengancam tarif 100% pada produk Tiongkok sebagai respons terhadap pembatasan ekspor tanah jarang, bahan penting untuk panel surya, ponsel, kendaraan listrik, hingga sistem pertahanan militer.
Tiongkok menguasai sekitar 90% pasokan tanah jarang dunia, menjadikannya alat tawar yang kuat terhadap Washington. Namun kini, Beijing sepakat menunda pembatasan ekspor selama satu tahun, sebuah langkah positif menuju stabilitas.
Kedelai Jadi Simbol Perdamaian Dagang
Dalam wawancara di program This Week, Bessent mengungkapkan bahwa boikot pembelian kedelai AS oleh Tiongkok akan segera dicabut.
“Saya juga petani kedelai, jadi saya tahu bagaimana rasanya. Saya yakin para petani kita akan senang dengan hasil kesepakatan ini,” ujarnya.
Tiongkok merupakan importir kedelai terbesar dunia, sementara AS adalah pemasok utama. Boikot yang terjadi sejak perang dagang memanas sempat memukul perekonomian pertanian Amerika, khususnya di wilayah Midwest. Dengan kesepakatan baru ini, ekspor kedelai AS diperkirakan kembali meningkat.
Kesepakatan TikTok Hampir Rampung
Isu lain yang tak kalah penting adalah nasib TikTok di Amerika Serikat. Bessent menyebut bahwa Trump dan Xi akan menuntaskan kesepakatan TikTok pada pertemuan Kamis mendatang.
AS sebelumnya menuntut pengalihan kepemilikan operasi TikTok AS kepada perusahaan lokal, karena kekhawatiran terhadap keamanan nasional. Trump bahkan sempat empat kali menunda larangan aplikasi tersebut untuk membuka ruang negosiasi.
Dalam kesepakatan baru, perusahaan AS akan mengendalikan algoritma TikTok, sementara enam dari tujuh kursi dewan direksi TikTok AS akan dipegang warga Amerika.
Menariknya, setelah sempat bersikap keras, Trump kini justru aktif menggunakan TikTok sebagai alat komunikasi politik, terutama untuk menarik dukungan dari generasi muda selama kampanye presiden 2024.
AS Perluas Jaringan Perdagangan di Asia Tenggara
Selain dengan Tiongkok, Washington juga mengamankan kesepakatan dagang baru dengan Malaysia dan Kamboja, serta menyusun kerangka kerja perdagangan dengan Thailand dan Vietnam.
Langkah ini menandakan strategi perluasan ekonomi AS di Asia Tenggara, kawasan yang semakin penting bagi rantai pasokan global.
Babak Baru Hubungan Ekonomi AS–Tiongkok
Kesepakatan ini menandai babak baru hubungan ekonomi antara AS dan Tiongkok. Setelah bertahun-tahun bersitegang, kedua negara kini menunjukkan niat untuk menstabilkan perdagangan dan mengurangi ketergantungan pada sanksi tarif.
Meski demikian, para analis menilai kesepakatan ini baru tahap awal, dengan banyak isu yang masih perlu dibahas — mulai dari teknologi, keamanan siber, hingga geopolitik Asia Pasifik.
Pertemuan Trump–Xi di Korea Selatan diprediksi menjadi momen penting dalam menentukan arah hubungan dagang global. Bila kesepakatan ini benar-benar ditegaskan, perang dagang AS–Tiongkok yang panjang mungkin akan berakhir, membuka peluang pertumbuhan ekonomi yang lebih stabil bagi dunia.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!

