MOSKOW — Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan apresiasinya terhadap perkembangan hubungan militer antara Rusia dan Indonesia dalam pertemuannya dengan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto di Kremlin, Rabu (10/12). Dalam pertemuan tersebut, Rusia juga menyatakan kesiapan membantu Indonesia dalam pengembangan energi nuklir.
Putin mengatakan Moskow terbuka untuk bekerja sama dengan Jakarta di sektor energi nuklir, seiring rencana Indonesia membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) pertamanya pada 2032 dengan kapasitas sekitar 500 megawatt.
“Jika Anda mempertimbangkan untuk melibatkan para spesialis kami, kami selalu siap,” ujar Putin dalam pernyataan yang disiarkan televisi Rusia.
Pertemuan ini menjadi yang kedua kalinya bagi kedua pemimpin bertemu di Rusia sepanjang tahun ini. Hubungan bilateral tersebut dinilai semakin strategis di tengah upaya Rusia memperkuat kerja sama dengan negara-negara Global South, di tengah tekanan sanksi Barat akibat perang di Ukraina.
Presiden Prabowo dalam kesempatan tersebut menyebut hubungan Indonesia–Rusia berada dalam kondisi yang “sangat baik”. Ia juga mengundang Presiden Putin untuk berkunjung ke Indonesia pada 2026 atau 2027.
Selain membahas kerja sama strategis, Putin juga menyoroti penurunan volume ekspor gandum Rusia ke Indonesia sepanjang tahun ini. Meski demikian, ia menegaskan hubungan dagang di sektor pertanian tetap berjalan positif.
“Kami tidak memiliki keluhan dan siap mencari cara untuk terus mengembangkan kerja sama di sektor ini. Pasokan gandum ke pasar Indonesia memang sedikit menurun dan akan menjadi topik pembahasan kami,” kata Putin.
Rusia, sebagai eksportir gandum terbesar di dunia, kembali mengirimkan gandum ke Indonesia pada Oktober 2024 setelah sempat terhenti sejak Januari akibat proses negosiasi terkait akses dan sertifikasi keamanan pangan. Badan karantina Indonesia pada Agustus lalu menyetujui perpanjangan sertifikat keamanan gandum Rusia, sehingga memungkinkan pengiriman sekitar 52.000 ton gandum pada Oktober.
Lembaga ekspor pertanian Rusia, Agroexport, memperkirakan total ekspor biji-bijian Rusia ke Indonesia pada 2024 mencapai 1,3 juta ton, mayoritas berupa gandum. Sebelum kesepakatan baru tersebut, Rusia hanya mengekspor sekitar 123.000 ton gandum ke Indonesia pada Januari 2024.
Di bidang pertahanan, Putin menegaskan bahwa hubungan militer kedua negara terus berkembang secara profesional. Ia menyebut banyak personel Indonesia menjalani pendidikan dan pelatihan di institusi Rusia, termasuk akademi militer.
“Kerja sama militer berkembang dengan baik. Spesialis Indonesia secara rutin menempuh pendidikan di universitas kami,” ujar Putin.
Sebagai catatan, Rusia dan Indonesia baru saja menggelar latihan angkatan laut bersama untuk pertama kalinya di Laut Jawa pada November 2024. Moskow juga memuji sikap Indonesia yang dinilai seimbang dan konsisten dengan politik luar negeri bebas aktif, termasuk dalam menyikapi konflik Ukraina.
Presiden Prabowo sebelumnya menegaskan Indonesia tidak akan bergabung dengan blok militer mana pun dan akan terus menjalin hubungan baik dengan semua negara, termasuk Rusia dan Amerika Serikat.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!

