Surabaya – Karang Taruna Kota Surabaya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Surabaya atas inisiatif dan keberaniannya dalam menyelenggarakan dialog kritis mengenai Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 135/PUU-XXI/2023. Dialog yang bertema “Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal, dalam Tinjauan Yuridis dan Politis” ini diselenggarakan di kantor Bawaslu Kota Surabaya,Rabu (23/07/2025).
Perwakilan Karang Taruna Kota Surabaya, Cak Ambar, menyatakan bahwa langkah Bawaslu Kota Surabaya ini patut diapresiasi karena menunjukkan komitmen kuat dalam mengedukasi masyarakat dan menyiapkan Pemilu yang lebih baik.
“Kami sangat bangga dengan langkah Bawaslu Kota Surabaya. Di tengah berbagai perdebatan dan interpretasi mengenai Putusan MK 135, Bawaslu Kota Surabaya berani mengambil posisi sebagai fasilitator diskusi yang objektif dan mendalam,” ujarnya Ambar.
Menurutnya,Tema dialog yang diangkat dinilai sangat relevan dan krusial karena pemisahan Pemilu ini membawa implikasi besar terhadap berbagai aspek, mulai dari regulasi, logistik, hingga partisipasi pemilih.
“Kami berharap hasil dialog ini dapat menjadi masukan berharga bagi para pembuat kebijakan dalam merumuskan langkah-langkah konkret terkait persiapan Pemilu 2029 dan 2031,” tutur Ambar kepada awak media Informasi Publik.
Masih lanjut,pemisahan Pemilu ini membawa implikasi besar terhadap berbagai aspek, mulai dari regulasi, logistik, hingga partisipasi pemilih.
“Generasi muda, khususnya anggota Karang Taruna, memiliki kepentingan besar dalam setiap perubahan kebijakan yang berkaitan dengan masa depan bangsa. Putusan MK 135 ini akan berdampak langsung pada proses politik ke depan,”sambungnya.
Ambar juga menambahkan,oleh karena itu, forum-forum diskusi yang mencerahkan seperti yang diinisiasi Bawaslu Kota Surabaya sangat dibutuhkan.
“Karena memberikan pemahaman yang komprehensif, baik dari sisi yuridis maupun politis,” tambah cak Ambar Ketua Bidang Kaderisasi Karang
Karang Taruna Kota Surabaya juga mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya generasi muda, untuk terus aktif dalam mengawal proses demokrasi dan berpartisipasi dalam setiap upaya peningkatan kualitas Pemilu. Dengan demikian, diharapkan Pemilu di Indonesia dapat berjalan dengan lebih baik dan demokratis.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!
