Kolaborasi Kementerian Perkuat Lapangan Kerja dan Wirausaha Sektor Ekonomi Kreatif

Kolaborasi Kementerian Perkuat Lapangan Kerja dan Wirausaha Sektor Ekonomi Kreatif
informasi-publik.com,

JAKARTA – Pemerintah memperkuat komitmennya dalam menciptakan lapangan kerja dan mencetak wirausaha baru di sektor ekonomi kreatif. Langkah strategis ini diwujudkan melalui pertemuan antara Menteri Ekonomi Kreatif (Menteri Ekraf), Teuku Riefky Harsya, dengan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar, di Jakarta pada Selasa, 2 September 2025.

Pertemuan ini membahas langkah konkret untuk merealisasikan target penambahan 1,2 juta tenaga kerja di sektor ekraf, yang akan dicapai melalui kolaborasi dan sinkronisasi data yang efektif antar berbagai kementerian dan lembaga.

Strategi Penguatan Profesionalisme dan Kolaborasi

Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, menyampaikan bahwa fokus utama yang dibahas adalah penguatan profesionalisme SDM di setiap subsektor ekonomi kreatif. Tujuannya adalah membuka kesempatan lapangan kerja yang lebih luas sekaligus mendorong tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru.

“Pertama, kami fokus pada penguatan profesionalisme terhadap pekerjaan di tiap subsektor ekonomi kreatif. Kedua, adalah bagaimana output dari subsektor ini dapat terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menciptakan dampak yang lebih besar,” jelas Menteri Riefky usai pertemuan.

Optimisme ini didasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat jumlah tenaga kerja sektor ekraf pada 2024 telah mencapai 26,5 juta orang. Dengan pertumbuhan yang stabil, ditargetkan pada 2029 angka ini dapat meningkat menjadi 27,7 juta tenaga kerja.

Sinergi Program dengan Berbagai Kementerian

Kementerian Ekraf tidak bekerja sendiri. Untuk mencapai target tersebut, digalang kolaborasi strategis dengan berbagai kementerian dalam program-program prioritas nasional.

  • Dengan Kementerian Sosial: Melalui program Sekolah Rakyat, khususnya tingkat SMA, dengan memberikan pelatihan-pelatihan berbasis ekonomi kreatif agar lulusannya memiliki kompetensi siap kerja.
  • Dengan Kementerian Koperasi dan UKM: Terkait program Koperasi Desa Merah Putih, dengan melatih afiliator di setiap koperasi untuk memasarkan produk-produk kreatif unggulan dari desa.
  • Dengan BPS: Kolaborasi ini sangat krusial untuk menyukseskan Sensus Ekonomi 2026. Sensus ini akan memetakan potensi ekraf di seluruh kabupaten/kota secara lebih akurat, sehingga kebijakan yang diambil dapat lebih tepat sasaran.

Pentingnya Sinkronisasi Data untuk Efektivitas Program

Menko PM, Abdul Muhaimin Iskandar, menekankan bahwa pertemuan ini merupakan bagian dari konsolidasi dan sinkronisasi data untuk memastikan seluruh program pemberdayaan masyarakat berjalan efektif.

“Dinamika data yang terus berkembang menjadi prioritas kami. Dengan data yang akurat, program-program pemerintah bisa tepat sasaran. Kami berkomitmen untuk mengatasi persoalan pengangguran dengan menciptakan lapangan kerja baru, baik di desa maupun di kota, serta memperkuat kualitas penempatan tenaga kerja ke luar negeri,” tegas Menko PM.

Pernyataan ini sejalan dengan komitmen Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, yang menyatakan kesiapan BPS untuk berkolaborasi lebih intensif dengan Kementerian Ekraf dan Kementerian Koperasi dan UKM dalam Sensus Ekonomi 2026.

“Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi momen penting untuk mendapatkan potret utuh ekonomi Indonesia, khususnya sektor kreatif dan UMKM. Hasilnya akan menjadi dasar untuk merumuskan kebijakan yang lebih terarah,” ungkap Amalia.

Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk Menteri Koperasi dan UKM Maman Abdurrahman, Wakil Menteri Desa dan PDT Ahmad Riza Patria, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Christina Aryani, serta Sekretaris Kementerian Ekraf Dessy Ruhati. Kehadiran mereka menunjukkan komitmen seluruh jajaran pemerintah dalam mendongkrak sektor ekonomi kreatif sebagai pilar penting perekonomian nasional.

*) Oleh : Red

Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *