Surabaya — Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Peduli Rakyat Jawa Timur (GEMPAR JATIM) melontarkan kritik tajam terhadap Gudang Distribusi Shopee SPX Express Rungkut, menyusul banyaknya keluhan dari masyarakat mengenai pengiriman barang yang gagal, tertunda, bahkan hilang tanpa kejelasan. Dalam pernyataan resminya, GEMPAR JATIM menyebut bahwa peristiwa ini merupakan bentuk pengabaian hak konsumen secara sistematis dan indikasi dari kegagalan sistemik dalam distribusi logistik digital.
Laporan Konsumen Meningkat, Kejelasan Hilang
Permasalahan ini mencuat setelah muncul gelombang laporan dari masyarakat yang mengaku telah melakukan pembayaran penuh melalui aplikasi Shopee, namun barang tidak dikirim sesuai jadwal atau tidak sampai sama sekali ke alamat tujuan. Yang lebih disesalkan, respons yang diterima publik hanyalah klarifikasi formal dan jawaban template dari sistem otomatis customer service.
“Transparansi, kecepatan, dan akuntabilitas adalah harga mati dalam era digital. Ketika hak-hak itu dilanggar, maka itu adalah bentuk ketidakadilan,” tegas GEMPAR JATIM dalam pernyataannya.
Pernyataan Ketua Umum GEMPAR JATIM: “Penindasan Digital!”
Zahdi, S.H., selaku Ketua Umum GEMPAR JATIM, menganggap permasalahan ini jauh lebih serius dibandingkan sekadar kesalahan teknis logistik.
“Kami melihat ini bukan sekadar kesalahan logistik biasa. Ini adalah bentuk penindasan baru—penindasan digital. Saat rakyat sudah membayar lunas dan barang tak kunjung datang tanpa penjelasan, itu bukan hanya lalai, tapi zalim! Kami tidak akan diam. Gudang DC Rungkut harus ditutup, pimpinannya harus dipecat, dan sistemnya harus dibongkar!”
Korlap Aksi Eep Syaifulloh: Shopee Tak Bisa Berlindung di Balik Aplikasi!
Sikap tegas juga disampaikan oleh Koordinator Lapangan GEMPAR JATIM, Eep Syaifulloh, S.H., yang menyerukan agar suara rakyat tidak lagi dibungkam oleh sistem digital yang tidak akuntabel.
“Shopee tidak bisa lagi berlindung di balik aplikasi. Saat rakyat dirugikan, maka suara mahasiswa dan pemuda harus menggema lebih lantang! Jika hari ini kami diam, maka esok semua orang akan jadi korban. Kami tidak akan mundur selangkah pun!”
Tuntutan GEMPAR JATIM terhadap Shopee dan Gudang SPX Rungkut
Dalam pernyataannya, GEMPAR JATIM menegaskan tiga tuntutan utama sebagai bentuk sikap tegas terhadap persoalan ini:
- Mengawal kasus distribusi ini hingga ada tindakan nyata dari pihak Shopee dan gudang DC Rungkut.
- Menuntut penutupan gudang Shopee SPX Rungkut serta pemecatan oknum yang terlibat dalam kelalaian logistik.
- Menuntut pertanggungjawaban terbuka di hadapan publik, bukan sekadar klarifikasi melalui template atau permintaan maaf formal.
Lebih dari Sekadar Paket yang Hilang: Soal Kepercayaan Publik
Masalah ini, menurut GEMPAR JATIM, bukan hanya soal paket yang tidak sampai. Ini adalah soal kepercayaan publik terhadap sistem digital yang kini semakin dominan dalam kehidupan masyarakat. Ketika teknologi justru digunakan sebagai tameng untuk menghindari tanggung jawab, maka rakyat harus bersuara.
“Kami berdiri bersama rakyat, bukan karena masalah ini viral, tetapi karena martabat masyarakat telah diinjak-injak. Ini adalah perjuangan untuk keadilan digital,” ujar Zahdi dalam akhir pernyataannya.
Reaksi Publik dan Potensi Gelombang Aksi
Sejak pernyataan GEMPAR JATIM beredar di berbagai platform media sosial, respons publik pun bermunculan. Banyak warga yang menyatakan pengalaman serupa dengan pengiriman barang dari gudang SPX Rungkut dan menyatakan dukungan terhadap gerakan mahasiswa tersebut.
Tidak menutup kemungkinan, aksi lanjutan akan digelar dalam waktu dekat, baik dalam bentuk audiensi ke pihak terkait, demonstrasi terbuka, maupun langkah hukum apabila tidak ada perubahan nyata dalam sistem distribusi Shopee SPX.
Mahasiswa dan Pemuda Tidak Akan Diam
Dalam era teknologi dan digitalisasi, tanggung jawab korporasi harus sebanding dengan kemudahan yang mereka tawarkan. Jika sistem logistik gagal menjalankan tugasnya, dan masyarakat terus dirugikan tanpa ada bentuk tanggung jawab yang jelas, maka wajar jika mahasiswa dan pemuda turun tangan membela rakyat.
GEMPAR JATIM telah menyatakan sikap: Tunduk Tertindas atau Bangkit Melawan.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!
“Sistem manajemen SPX sekarang memang semakin ‘pintar’, tapi justru karena saking pintarnya, banyak mitra yang akhirnya memilih resign.
Sistemnya makin amburadul—paket bisa dikirim ulang hanya dengan alasan ‘waktu tidak cukup’.
Kurir DDC pun bisa memanfaatkan alasan tersebut agar paket bisa dibawa kembali besok demi memenuhi target DDC. Jadi, makin pintar sistem manajemennya, makin pintar juga akal-akalan di lapangannya.
Itu saya sampaikan berdasarkan pengalaman pribadi sebagai mantan mitra kurir SPX.”
Terima kasih atas komentarnya dan sudah berbagi pengalaman langsung sebagai mantan mitra kurir SPX.
Kami menghargai setiap masukan, terutama dari orang-orang yang pernah terlibat langsung di lapangan. Informasi seperti ini sangat penting untuk menjadi bahan evaluasi publik dan perusahaan terkait.
Kami juga akan terus memantau isu ini dan menyampaikan informasi secara berimbang agar masyarakat bisa melihat situasi secara lebih menyeluruh. Jika ada data atau pengalaman tambahan, jangan ragu untuk membagikannya kepada kami.
Salam hormat,
Admin Redaksi