Kota Malang – Menyambut Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli mendatang, Polresta Malang Kota Polda Jawa Timur menggelar kegiatan Bhakti Kesehatan (Bakkes) berupa layanan pemeriksaan kesehatan gratis bagi ratusan pengemudi ojek online (Ojol) di Kota Malang.
Kegiatan ini digelar selama dua hari, Kamis dan Jumat (12–13 Juni 2025), bertempat di kantor Gojek Malang, Jalan RE Martadinata, dengan target 200 peserta. Para driver tampak antusias mengikuti program ini, yang dianggap sangat membantu mengingat profesi mereka yang menuntut mobilitas tinggi dan jarang memiliki waktu memeriksa kondisi kesehatan secara berkala.
Kesehatan Ojol, Perhatian Serius Polri
Kegiatan Bhakti Kesehatan ini mendapat perhatian khusus dari jajaran Polresta Malang Kota. Wakapolresta Malang Kota AKBP Oskar Syamsuddin turut hadir dan meninjau langsung pelaksanaan kegiatan di hari pertama. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata Polri Presisi yang humanis dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya sektor informal seperti ojek online.
“Profesi driver ojol menuntut aktivitas tinggi di jalanan. Dengan pemeriksaan kesehatan ini, kami ingin memastikan kondisi mereka tetap prima demi keselamatan bersama,” ujar AKBP Oskar, Jumat (13/6).
Rangkaian Pemeriksaan: Dari Tekanan Darah hingga Konsultasi Dokter
Kegiatan ini difasilitasi oleh Sie Dokkes Polresta Malang Kota, yang menyediakan berbagai layanan pemeriksaan, antara lain:
- Pengukuran tekanan darah
- Pemeriksaan gula darah acak
- Asam urat
- Kolesterol
- Konsultasi dokter umum
- Pemberian obat dan vitamin
Bahkan jika ditemukan keluhan serius seperti penyakit jantung, hipertensi kronis, atau indikasi tuberkulosis (TBC), peserta langsung diarahkan untuk rujukan lanjutan ke Klinik Polresta Malang Kota.
“Ini juga bagian dari dukungan Polri terhadap program nasional pemberantasan TBC dan peningkatan layanan kesehatan masyarakat,” jelas AKBP Oskar.
Data Hari Pertama dan Kedua: Keluhan Umum dan Penanganan
Kasi Dokkes Polresta Malang Kota, drg Akhmadi Prabowo, menjelaskan bahwa pada hari pertama (12 Juni), tercatat 101 peserta mengikuti layanan kesehatan. Pemeriksaan meliputi:
- 70 orang cek gula darah
- 40 orang cek asam urat
- 5 orang cek kolesterol
- Seluruh peserta konsultasi dokter dan mendapat pengobatan
Keluhan dominan yang muncul antara lain:
- Myalgia (nyeri otot karena kelelahan berkendara)
- Hipertensi ringan
- ISPA (infeksi saluran pernapasan atas)
Pada hari kedua (13 Juni), terdapat 100 peserta, dengan keluhan umum serupa, ditambah keluhan alergi dan kelelahan kronis. Sebanyak 82 orang menerima obat dan vitamin dari tim medis.
“Sebagian besar peserta mengeluhkan kondisi akibat rutinitas berat di jalan, seperti nyeri otot dan ISPA ringan. Program ini sangat membantu mereka,” ujar drg Akhmadi.
Apresiasi Driver Ojol: Bentuk Kepedulian Nyata dari Polri
Salah satu peserta, Levinus (46) warga Kecamatan Sukun, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Polresta Malang Kota.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Semoga layanan seperti ini bisa terus dilanjutkan. Ini bentuk kepedulian nyata Polri,” katanya penuh haru.
Polri Presisi: Bukan Sekadar Pengamanan, Tapi Pelayanan Kemanusiaan
Bhakti Kesehatan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara ke-79, dengan tema besar “Polri Untuk Masyarakat”, yang mencerminkan komitmen Polri dalam menjalin sinergi bersama masyarakat. Polresta Malang Kota menunjukkan bahwa tugas kepolisian tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tapi juga mengayomi secara sosial dan humanis.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi model pelayanan kepolisian berbasis komunitas, memperkuat hubungan emosional antara Polri dan sektor informal seperti ojol, yang peran sosialnya sangat penting dalam kehidupan perkotaan.
Keberlanjutan Program Bhakti Kesehatan
AKBP Oskar menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini tidak berhenti sampai perayaan Hari Bhayangkara, tapi bisa terus digelar secara berkala dengan target komunitas rentan lainnya, seperti pekerja pasar, sopir angkutan umum, dan tukang becak.
“Kami ingin Polresta Malang Kota hadir dalam segala lini kehidupan masyarakat. Tidak hanya saat ada pelanggaran, tapi juga saat masyarakat butuh dukungan kesehatan dan sosial,” pungkasnya.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!