Mojokerto – Polda Jawa Timur kembali menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung program nasional di bidang ketahanan pangan. Pada Kamis, 5 Juni 2025, institusi kepolisian daerah ini secara resmi memulai pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polri yang berlokasi di Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.
Proyek strategis ini menjadi bagian penting dalam mendukung penyimpanan dan distribusi logistik pangan, terutama untuk menjaga kestabilan pasokan bahan pokok di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global.
Anggaran Polda Jatim dan Target Rampung Agustus 2025
Dalam acara groundbreaking, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Drs. Nanang Avianto, M.Si yang diwakili oleh Kepala Biro Perencanaan (Karorena) Kombes Pol Harries Budiharto, menyampaikan bahwa pembangunan gudang ini didanai dari anggaran Polda Jatim tahun 2025.
“Kita harapkan proyek ini berjalan dengan prinsip tepat waktu, tepat biaya, dan zero accident,” tegas Kombes Harries dalam sambutannya.
Proyek ini ditargetkan rampung pada 30 Agustus 2025, dan akan menjadi fasilitas utama Polri dalam menunjang distribusi pangan strategis di Jawa Timur.
Fasilitas Modern dan Kapasitas 1.000 Ton
Kombes Pol Harries menjelaskan bahwa gudang yang dibangun ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan Polri. Fasilitas yang disiapkan meliputi:
- Dua unit gudang besar, masing-masing dengan kapasitas penyimpanan 1.000 ton.
- Kantor operasional.
- Sarana ibadah berupa musala.
- Dua unit pos jaga untuk pengamanan.
Dengan spesifikasi tersebut, gudang ini diharapkan menjadi pusat penyimpanan bahan pangan strategis bagi wilayah hukum Polda Jatim.
Bentuk Nyata Kepedulian dan Komitmen Polri
Pembangunan ini disebut sebagai bentuk nyata komitmen pimpinan Polri dalam menjaga stabilitas pangan di wilayahnya, terutama di tengah ancaman inflasi, gangguan distribusi, dan potensi kelangkaan pangan akibat krisis global.
“Ini bukti kepedulian Polri terhadap jajaran dan masyarakat, khususnya di wilayah Mojokerto,” ungkap Kombes Harries.
Selain itu, proyek ini juga merupakan implementasi konkret dari program nasional dalam bidang ketahanan pangan, yang melibatkan berbagai sektor termasuk TNI, pemerintah pusat, dan daerah.
Kegiatan Terintegrasi dengan Panen Raya Nasional
Menariknya, acara peletakan batu pertama ini juga disinergikan secara daring dengan Zoom Panen Raya Jagung Serentak Kwartal II yang digelar di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, dan dihadiri langsung oleh:
- Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto
- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
- Panglima TNI
- Para menteri Kabinet Merah Putih
Hal ini menunjukkan bagaimana pembangunan gudang ketahanan pangan di Mojokerto merupakan bagian dari gerakan nasional yang terstruktur dan terintegrasi dari pusat hingga daerah.
Pejabat Terkait dan Dukungan Stakeholder
Turut hadir dalam acara ini berbagai tokoh dan pejabat penting, baik dari internal kepolisian maupun pemerintah daerah, di antaranya:
- Karorena Polda Jatim Kombes Pol Harries Budiharto
- Kepala Bakorwil Bojonegoro Dr. Agung Subagyo mewakili Gubernur Jawa Timur
- Karolog Kombes Pol Dirmanto
- Kabidkeu Polda Jatim
- Kapolres Mojokerto AKBP Dr. Ihram Kustarto
- Unsur Forkopimda Kabupaten Mojokerto
Kehadiran mereka menunjukkan sinergi kuat antara Polri, Pemprov Jatim, dan Pemkab Mojokerto dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Gudang Jadi Sentra Distribusi Pangan di Jatim
Ditemui usai acara, Kepala Biro Logistik Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto menyampaikan harapannya agar gudang ini nantinya dapat berfungsi optimal sebagai sentra distribusi pangan strategis di Jawa Timur.
“Kami harap ini jadi tonggak awal dalam mendukung program besar pemerintah. Gudang ini memperkuat peran Polri dalam mendukung ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi antar-stakeholder, baik dari sektor kepolisian, pemerintah daerah, dan masyarakat sipil untuk mewujudkan stabilitas pangan yang berkelanjutan.
Strategi Jangka Panjang Melalui Infrastruktur Ketahanan Pangan
Pembangunan Gudang Ketahanan Pangan Polri di Mojokerto adalah bagian dari strategi jangka panjang Polri dalam menghadapi krisis pangan yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Melalui langkah ini, Polri menunjukkan bahwa perannya tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tapi juga turut aktif dalam pembangunan nasional, khususnya di sektor pangan.
Dengan target penyelesaian pada Agustus 2025, proyek ini diharapkan dapat beroperasi penuh menjelang akhir tahun, mendukung distribusi logistik pangan di seluruh Jawa Timur dan menstabilkan pasokan bahan pokok ke masyarakat.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!