Surabaya – Dalam rangka menyambut Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah yang jatuh pada pertengahan Juni 2025, Polres Pelabuhan Tanjung Perak menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual melalui kegiatan sosial penyaluran hewan kurban.
Sebanyak 51 ekor hewan kurban yang terdiri dari 16 ekor sapi dan 35 ekor kambing diserahkan secara simbolis oleh Kapolres AKBP Wahyu Hidayat di halaman Mapolres pada Kamis, 5 Juni 2025.
Penyaluran hewan kurban ini dilakukan kepada sejumlah perwakilan masyarakat, termasuk pondok pesantren, organisasi keagamaan, dan tempat ibadah yang berada di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak.
Penerima Hewan Kurban: Dari Ponpes hingga Tokoh Lintas Organisasi
Para penerima hewan kurban berasal dari berbagai latar belakang keagamaan dan sosial yang mencerminkan keberagaman dan kebersamaan umat. Beberapa pihak yang hadir menerima hewan kurban di antaranya:
- Ponpes Alfitroh
- Rois Aam PBNU
- Ketua Muhammadiyah Surabaya
- Ketua PCNU Surabaya
- Ketua GP Ansor
- Ponpes Darul Ubbudiyah
- Ketua LDII Surabaya
- Beberapa masjid, musala, dan yayasan sosial
Langkah ini sekaligus menunjukkan bahwa Polri sebagai aparat negara tidak hanya hadir dalam aspek penegakan hukum, tetapi juga turut aktif dalam kegiatan keagamaan dan sosial untuk memperkuat harmoni masyarakat.
Kapolres Wahyu Hidayat: Iduladha Momentum Tingkatkan Kepedulian Sosial
Dalam sambutannya, AKBP Wahyu Hidayat menekankan bahwa momen Iduladha adalah saat yang tepat untuk menanamkan nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan solidaritas sosial.
“Penyaluran hewan kurban ini bukan sekadar tradisi, tetapi menjadi bentuk kepedulian Polri terhadap masyarakat. Kami berharap hewan kurban yang disalurkan ini dapat memberikan manfaat dan kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan tema besar Iduladha tahun 1446 H, yaitu:
“Idul Adha Meningkatkan Keimanan, Ketakwaan dan Kepedulian Sosial Guna Mewujudkan Polri Presisi”
Polri Presisi: Tidak Hanya Profesional, Tapi Juga Humanis
Konsep Polri Presisi yang digagas oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mencerminkan Polri yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan. Dalam implementasinya, hal ini juga mencakup nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.
AKBP Wahyu Hidayat menyatakan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari transformasi Polri untuk lebih dekat dengan rakyat.
“Melalui kegiatan sosial seperti ini, kami ingin membangun empati, menguatkan nilai solidaritas, dan menghadirkan kehangatan antara polisi dan masyarakat. Itu juga bagian dari pelayanan terbaik kami,” katanya.
Apresiasi untuk Semua Pihak yang Terlibat
Kapolres juga menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, termasuk jajaran Polres, mitra kerja, organisasi keagamaan, serta masyarakat luas yang telah berpartisipasi.
“Apa yang kami lakukan hari ini tidak akan mungkin berjalan baik tanpa sinergi dan dukungan berbagai pihak. Semoga ini menjadi ladang amal jariyah bagi kita semua,” ungkapnya.
AKBP Wahyu Hidayat menutup sambutannya dengan doa dan harapan agar amal ibadah seluruh umat muslim dalam menyambut Iduladha diterima oleh Allah SWT, serta agar seluruh elemen bangsa terus bergerak bersama menebar kebaikan di tengah masyarakat.
Makna Kurban dalam Konteks Kepolisian
Kurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga berkorban untuk kepentingan orang banyak. Dalam konteks kepolisian, kurban mencerminkan keikhlasan dalam bertugas, keberanian dalam menghadapi tantangan, dan kepekaan terhadap kondisi sosial masyarakat.
Dengan terwujudnya kegiatan seperti ini, diharapkan jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak bisa menjadi pelopor dalam membangun hubungan harmonis yang berdampak positif bagi ketertiban dan keamanan masyarakat Surabaya.
Membangun Harmoni Sosial Jelang Hari Raya
Momen menjelang Iduladha memang selalu menjadi waktu yang tepat untuk memperkuat ukhuwah islamiyah, menumbuhkan nilai gotong royong, dan mempertebal empati sosial. Langkah yang dilakukan oleh Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak ini patut diapresiasi dan dijadikan contoh bagi institusi lain.
Polri tidak lagi hanya dilihat sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai mitra sosial yang hadir membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat Polri Presisi bisa berjalan beriringan dengan nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!