Surabaya – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Polri, Direktorat Intelkam Polda Jawa Timur (Ditintelkam Polda Jatim) menunjukkan aksi nyata kepedulian sosial dan toleransi antar umat beragama. Pada Selasa (17/06/2025), mereka menggelar kegiatan kurve atau kerja bakti membersihkan lingkungan di Gereja Mawar Sharon, Jalan Cempaka No. 16-25, Tegalsari, Surabaya.
Polri Gelar Aksi Nyata Toleransi dalam Rangka HUT ke-79
Kegiatan tersebut diikuti oleh 32 personel Ditintelkam Polda Jatim bersama pengurus gereja dan para pemuka agama setempat. Dalam suasana penuh keakraban, seluruh peserta bergotong-royong membersihkan halaman gereja, ruangan ibadah, serta lingkungan sekitar.
Dipimpin Langsung Perwira Polda Jatim
Aksi sosial ini dipimpin oleh dua perwira menengah Ditintelkam, yakni Kasubdit II Ditintelkam Polda Jatim AKBP Khoirul Anam dan Plt. Kasubdit IV Kompol Nurdianto Eko Wartono. Keduanya turut terjun langsung bersama anggota untuk memastikan kegiatan berjalan aman, tertib, dan penuh kekeluargaan.
“Ini adalah bentuk nyata semangat Polri dalam memperkuat sinergi dan menjalin kedekatan dengan masyarakat lintas agama. Kami ingin hadir tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga menjadi bagian dari solusi sosial dan kemanusiaan,” ujar AKBP Khoirul Anam di sela kegiatan.
Kegiatan Kurve: Lebih dari Sekadar Membersihkan
Kegiatan kurve tidak hanya berfokus pada kebersihan fisik. Melalui kerja bakti bersama, Polda Jatim ingin menyampaikan pesan moral bahwa tempat ibadah adalah ruang sakral yang harus dijaga bersama, apa pun latar belakang keyakinannya.
“Semangat gotong royong yang ditunjukkan dalam kegiatan ini menjadi simbol kuat bahwa menjaga kenyamanan tempat ibadah adalah tanggung jawab semua elemen bangsa,” imbuh Kompol Nurdianto.
Personel Polri membersihkan halaman gereja, merapikan taman, menyapu lantai gereja, serta membantu pengurus gereja dalam menata ulang beberapa bagian ruangan. Semua dilakukan dengan semangat persaudaraan, tanpa sekat institusional maupun keyakinan.
Dukungan Penuh dari Pihak Gereja dan Jemaat
Pihak pengurus dan pastor Gereja Mawar Sharon menyambut baik kegiatan ini. Mereka menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas inisiatif Ditintelkam Polda Jatim yang tidak hanya hadir dalam pengamanan kegiatan ibadah, tetapi juga dalam bentuk kepedulian sosial.
“Sungguh luar biasa melihat bapak-bapak polisi hadir dan ikut membersihkan gereja bersama kami. Ini menunjukkan bahwa Polri sangat peduli dengan keberagaman dan keharmonisan,” ungkap salah satu pengurus gereja.
Para jemaat yang menyaksikan pun mengaku merasa lebih aman dan dihargai atas kehadiran aparat yang turut menjaga dan merawat lingkungan gereja.
Pererat Toleransi Antar Umat Beragama
Kegiatan ini sejalan dengan semangat HUT ke-79 Bhayangkara, di mana Polri menegaskan kembali komitmennya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat tanpa pandang bulu.
Kegiatan sosial seperti kurve di tempat ibadah lintas agama diharapkan bisa menjadi jembatan penguat toleransi, khususnya di tengah isu-isu sensitif yang kerap muncul di ruang publik.
“Polri bukan hanya penegak hukum, tetapi juga penjaga harmoni sosial. Kami percaya bahwa menjaga kerukunan adalah bagian dari menjaga keamanan negara,” tutur AKBP Khoirul Anam.
Apel Konsolidasi dan Foto Bersama: Penutup Penuh Keakraban
Setelah selesai melakukan kurve, kegiatan ditutup dengan apel konsolidasi yang dipimpin oleh perwira Ditintelkam. Seluruh personel Polri, pengurus gereja, pastor, dan satpam gereja kemudian melakukan foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan keakraban antar institusi dan warga.
Suasana penuh kehangatan tergambar jelas dalam momen tersebut, menegaskan bahwa kegiatan semacam ini memiliki dampak lebih besar dari sekadar membersihkan tempat ibadah.
Polri Ajak Masyarakat Turut Menjaga Toleransi dan Kebersihan
Dalam pernyataan penutup, AKBP Khoirul Anam mengajak masyarakat, khususnya warga Kota Surabaya, untuk aktif menjaga lingkungan, kebersihan, dan kerukunan antar umat.
“Kami berharap masyarakat melihat Polri sebagai mitra, bukan sekadar aparat penegak hukum. Melalui kegiatan seperti ini, kita ingin hadir lebih dekat dan lebih hangat di tengah masyarakat,” jelasnya.
Harapan di Usia ke-79: Polri yang Semakin Humanis dan Profesional
Usia ke-79 menjadi momen refleksi bagi institusi Kepolisian Republik Indonesia untuk terus berbenah dan meningkatkan pelayanan kepada publik. Melalui kegiatan sosial, Polri berusaha menunjukkan sisi humanis, adaptif, dan terbuka terhadap keberagaman.
Dengan semboyan “Polri Presisi”, seluruh jajaran berkomitmen mewujudkan Polri yang prediktif, responsibilitas, dan transparansi berkeadilan, termasuk dalam membangun hubungan harmonis dengan berbagai komunitas keagamaan di seluruh Indonesia.
Teladan Toleransi dari Polri untuk Masyarakat
Kegiatan kurve oleh Ditintelkam Polda Jatim di Gereja Mawar Sharon bukan sekadar aksi simbolis, tapi merupakan teladan konkret tentang bagaimana aparat negara seharusnya hadir di tengah masyarakat — dengan kepedulian, kerendahan hati, dan semangat toleransi.
Harapannya, kegiatan serupa dapat digelar secara berkelanjutan, baik di tempat ibadah umat Kristiani, Muslim, Hindu, Budha, maupun Konghucu. Karena menjaga keharmonisan bukan tugas satu golongan, tapi tanggung jawab bersama demi Indonesia yang damai dan bersatu.
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!