Sampang, Informasi-publik.com – Himpunan Mahasiswa Sampang (Himasa) Surabaya turut serta dalam pembangunan di Kabupaten Sampang, keterlibatan itu dikemas dalam kegiatan “Sekolah Politik dan Anggaran” di Warkop Bonsar, Gayungan, Surabaya. Jumat (25/04).
Acara ini dipandu langsung oleh Mauli Fikr, M.Sos. selaku Direktur Utama Intra Publik sekaligus Analis Riset Fitra Jawa Timur (Jatim) dengan tema: “Kelas APBD: Membangun Partisipasi Mahasiswa dan Pemuda melalui Tata Kelola Anggaran” dengan tujuan meningkatkan nalar kritisnya dalam meningkatkan kualitas kebijakan yang dihasilkan.
Dalam kelas tersebut, para peserta dibekali pengetahuan tentang konsep dasar APBD, proses perencanaan dan penyusunan APBD, serta partisipasi masyarakat dalam pengawasan APBD sampai pada tahap realisasi. Selain itu, peserta juga didorong untuk mengetahui lebih dalam lagi soal APBD, baik yang sudah berjalan maupun yang akan disusun pada tahun berikutnya.
Pria lulusan Magister Sosial itu mengharapkan, ke depannya anak-anak muda harus lebih aktif dan melek tentang apa saja yang menjadi kebutuhan daerah, termasuk tentang APBD yang memang kerap luput dari perhatian publik.
“Kita ingin membangun generasi muda yang sadar dan kritis tentang pengelolaan anggaran pemerintah. Apalagi, serapan APBD mengenai pemerataan pembangunan sering kali tidak seimbang akibat lemahnya pengawasan.” Tuturnya penuh semangat.
Dengan demikian, lanjut dia, kita dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran, baik dalam kuartal pertama dan juga seterusnya.
Di samping itu, suasana peserta dalam kelas APBD ini sangat antusias dan saling menanggapi. Mereka berharap, materi yang diperoleh dalam kegiatan tersebut dapat menghidupkan kesadaran yang tinggi bagi dirinya, dan masyarakat banyak tentunya.
Acara yang bertajuk Kelas Anggaran tersebut adalah buah hasil diskusi Ketua Umum Himasa Surabaya, Fajar Adha dengan pengurus yang lain. Dirinya menegaskan, kalau angkatan muda tak terkecuali mahasiswa tidak cukup hanya dengan memantau saja.
“Semoga kegiatan ini bisa terus berkelanjutan sebagai upaya memperkuat wawasan tentang penganggaran keuangan daerah. Untuk itu, kita harus lebih turut andil dalam menentukan kebijakan apa yang selama ini paling dibutuhkan.” Tegas Mahasiswa Administrasi Publik itu.
Itulah kenapa para peserta Kelas APBD sangat merasakan manfaatnya, efektivitas dan dampaknya pun dapat dirasakan oleh semua kalangan. Peluang kemajuan di masa mendatang semakin terbuka lebar. (Red)
Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!
