Peran Penting Pers dalam Membangkitkan Semangat Kebangsaan Indonesia

Peran Penting Pers dalam Membangkitkan Semangat Kebangsaan Indonesia
informasi-publik.com,

Surabaya – Bangsa Indonesia tidak lepas dari peran penting berbagai elemen dalam perjuangan menuju kemerdekaan, termasuk peran strategis pers nasional. Pada masa penjajahan Belanda, dunia pers Indonesia menunjukkan dinamika yang tajam, terbagi dalam dua kubu dengan tujuan dan kepentingan yang sangat berbeda.

Nur Setiawan, seorang pegiat sejarah Surabaya, menjelaskan bahwa pers Belanda umumnya berfungsi sebagai alat propaganda penjajah. Melalui media, pemerintah kolonial berupaya mempertahankan kontrol atas wilayah jajahan dan menekan suara-suara perlawanan dari pribumi.

“Mereka (pers Belanda) seringkali menyajikan informasi yang mendukung kebijakan pemerintah kolonial dan mengekang aspirasi pergerakan nasional,” jelas Nur Setiawan pada Senin (04/08/2025).

Sementara itu, di sisi lain, pers Indonesia yang dikelola oleh tokoh-tokoh pergerakan nasional hadir dengan semangat yang sangat berbeda. Media cetak lokal menjadi sarana penting untuk menyuarakan semangat kebangsaan, nasionalisme, dan cita-cita kemerdekaan.

“Mereka menjadi sarana penting untuk menyuarakan semangat kebangsaan dan kemerdekaan,” ujarnya.

Tokoh-tokoh pergerakan nasional seperti dr. Soetomo, Ir. Soekarno, dan sejumlah figur lainnya aktif menggunakan media sebagai alat perjuangan. Melalui berbagai surat kabar, buletin, dan media cetak lokal, mereka menyebarkan gagasan tentang kemerdekaan, persatuan, dan perjuangan rakyat melawan penjajahan.

Dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia, pers memiliki fungsi ganda: sebagai sumber informasi dan juga sebagai alat mobilisasi massa. Surat kabar yang dikelola oleh tokoh-tokoh nasional mampu menjangkau kalangan luas, memicu kesadaran kolektif, serta membangkitkan semangat perjuangan.

“Peran pers dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia tidak dapat diabaikan, karena mereka menjadi salah satu faktor penting yang membangkitkan semangat kebangsaan dan kemerdekaan,” pungkas Nur Setiawan.

Pers sebagai Pilar Perlawanan Kultural

Lebih dari sekadar penyebar berita, pers Indonesia berperan sebagai pilar perlawanan kultural. Melalui tulisan, editorial, dan opini, masyarakat pribumi mendapatkan pendidikan politik yang tak diperoleh di sekolah-sekolah kolonial. Pers menjadi ruang alternatif di mana kesadaran politik dan identitas nasional tumbuh dan berkembang.

Baca Lainnya :  Dugaan Gratifikasi Rp3,6 Miliar di Dinas PU Surabaya, Kejati Jatim Telusuri Rekanan Proyek

Jejak Surat Kabar Perjuangan

Beberapa media seperti Surat Kabar Soeara Oemoem, Pemandangan, dan Indonesia Raya merupakan contoh nyata dari bagaimana pers digunakan untuk menyebarkan semangat nasionalisme. Tulisan-tulisan yang tajam dan sarat pesan perjuangan menjadi senjata ampuh di tengah keterbatasan senjata fisik saat itu.

Meski dibatasi oleh sensor ketat dan ancaman hukuman dari pemerintah kolonial, para jurnalis dan tokoh pergerakan tetap berani menyuarakan kebenaran. Hal ini menjadikan mereka sebagai pahlawan tanpa senjata yang ikut andil besar dalam kemerdekaan bangsa.

Pelajaran dari Masa Lalu untuk Generasi Kini

Refleksi atas peran pers di masa lalu menjadi pengingat bagi insan pers masa kini untuk tetap menjaga integritas, keberanian, dan idealisme. Dalam era digital seperti sekarang, tantangan terhadap kebebasan pers mungkin berbeda bentuk, namun semangatnya tetap sama: menyuarakan kebenaran dan berpihak kepada rakyat.

Sejarah mencatat bahwa kemerdekaan Indonesia bukan hanya hasil dari pertempuran bersenjata, melainkan juga lahir dari perjuangan ide dan gagasan yang disebarkan melalui media. Peran pers dalam membangun kesadaran nasional dan memperkuat semangat perjuangan merupakan warisan penting yang patut dikenang dan dijaga.

Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *