Para Menteri Keuangan APEC Sepakati Incheon Plan
Jakarta – Para Menteri Keuangan dari negara-negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) telah menutup pertemuan tahunannya dengan kesepakatan bersejarah. Pertemuan yang digelar di Incheon, Korea Selatan, pada 21-22 Oktober 2025 tersebut menghasilkan “Incheon Plan”, sebuah peta jalan baru yang akan memandu kerja sama keuangan APEC selama lima tahun ke depan hingga 2030.
Pertemuan yang mengusung tema “Sustainable Growth and Shared Prosperity in the Region” (Pertumbuhan Berkelanjutan dan Kesejahteraan Bersama di Kawasan) ini juga menghasilkan pernyataan bersama (Joint Statement) yang menegaskan komitmen kolektif terhadap terwujudnya komunitas Asia-Pasifik yang terbuka, dinamis, tangguh, dan damai pada 2040.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia diwakili oleh Arief Wibisono, Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal Kementerian Keuangan, yang bertindak sebagai Pelaksana Tugas Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional.
Empat Pilar Utama Incheon Plan
Incheon Plan didesain dengan empat pilar utama yang saling terkait, yaitu:
Inovasi: Mendorong pengembangan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI) dan penelitian & pengembangan (R&D).
Keuangan (Finance): Memajukan sistem keuangan digital yang inklusif, aman, dan efisien.
Kebijakan Fiskal (Fiscal Policy): Merancang kebijakan fiskal yang mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan stabilitas makroekonomi.
Akses dan Kesempatan untuk Semua (Access and Opportunity for All): Memastikan bahwa manfaat pertumbuhan ekonomi dapat dirasakan secara merata oleh semua lapisan masyarakat.
Keempat pilar ini menjadi kerangka kerja konkret untuk mewujudkan visi pertumbuhan yang berkelanjutan dan berbagi kemakmuran di kawasan.
Diskusi Intensif tentang Inovasi dan Digitalisasi
Pada hari kedua pertemuan (22/10/2025), diadakan sesi gabungan antara para Menteri Keuangan dan Menteri Reformasi Struktural APEC. Sesi ini secara khusus membahas agenda bersama terkait inovasi dan digitalisasi. Para perwakilan negara anggota berdiskusi intensif mengenai strategi mempercepat transformasi digital di kawasan Asia-Pasifik.
Diskusi difokuskan pada beberapa pendorong utama, seperti pengembangan kecerdasan buatan, peningkatan anggaran untuk penelitian dan pengembangan (R&D), reformasi regulasi untuk mendukung inovasi, dan pengembangan talenta digital yang kompeten.
Sesi gabungan ini berhasil menyoroti bagaimana inovasi dan kebijakan yang tepat dapat diterjemahkan menjadi manfaat nyata bagi para pekerja, komunitas, dan pelaku usaha di seluruh kawasan. Pertemuan ini juga menjadi landasan bagi Pertemuan Tingkat Menteri Reformasi Struktural APEC (SRMM) yang akan membahas peran reformasi struktural dalam memperkuat daya saing dan ketahanan ekonomi.
Dengan disepakatinya Incheon Plan, negara-negara APEC menunjukkan komitmen yang kuat untuk tidak hanya memulihkan ekonomi pasca pandemi, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan inklusif dan berkelanjutan jangka panjang, dengan memanfaatkan peluang dari era digital.