Ormas ASB Takziah ke Rumah Korban Tenggelam di Jembatan Jagir Surabaya, Janji Kawal Kasus hingga Tuntas

27 Agustus 2025 | Redaksi

Surabaya – Suasana duka menyelimuti kediaman keluarga Rendra (20 tahun), korban tenggelam di Jembatan Jagir, Surabaya. Pada Rabu (27/8/2025), Ketua Umum Ormas Arek Suroboyo Bergerak (ASB), Diana Samar, bersama Sekjen ASB, Alrein, dan sejumlah anggota organisasi hadir langsung untuk takziah.

Kehadiran rombongan ASB ini merupakan wujud empati dan solidaritas atas berpulangnya almarhum. Diana Samar menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban.

“Kami dari keluarga besar ASB turut berduka cita yang sedalam-dalamnya. Semoga almarhum husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” ujar Diana kepada redaksi informasi-publik.com.

Pihak Keluarga Minta Transparansi

Di tengah suasana duka, pihak keluarga berharap ada keterbukaan dari pemerintah kota, khususnya Satpol PP Surabaya, terkait insiden tragis yang menimpa Rendra.

Sandi Kurniawan (28 tahun), kakak korban, menyampaikan keprihatinannya.

“Saya berharap pihak Satpol PP Kota Surabaya secara terbuka dan transparan terkait peristiwa meninggalnya adik saya,” ungkap Sandi.

Pernyataan ini sekaligus menjadi dorongan agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan bisa menjadi perhatian serius bagi pemerintah.

Sikap ASB: Siap Kawal Kasus

Selain Ketua Umum, Sekjen ASB Alrein juga menyampaikan dukungannya kepada keluarga korban. Ia menegaskan bahwa pihaknya siap mendampingi dan mengawal proses hukum maupun klarifikasi hingga tuntas.

“Kami prihatin atas tragedi ini. Jika memang dibutuhkan, ASB siap mengawal kasus ini hingga ke akar-akarnya,” tegas Alrein.

Hal ini menunjukkan peran organisasi kemasyarakatan dalam memberikan dukungan moral sekaligus advokasi kepada masyarakat kecil yang terdampak musibah maupun kasus hukum.

Solidaritas Sosial dan Dukungan Publik

Kehadiran ASB di tengah keluarga korban mendapat apresiasi dari warga sekitar. Solidaritas yang ditunjukkan organisasi kemasyarakatan ini dinilai mampu meringankan beban keluarga sekaligus memberikan dorongan moral agar kasus yang menimbulkan pertanyaan publik mendapat titik terang.

Peristiwa di Jembatan Jagir bukan hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga memunculkan sorotan dari masyarakat Surabaya terhadap peran aparat dalam menjaga keamanan dan keselamatan publik.

Takziah yang dilakukan oleh Ormas ASB bukan hanya sebatas ungkapan belasungkawa, melainkan juga komitmen untuk memastikan adanya transparansi dalam penanganan kasus ini. Dukungan ormas dan dorongan dari masyarakat diharapkan dapat membantu keluarga korban dalam mencari keadilan dan kebenaran.

Kasus tenggelamnya Rendra di Jembatan Jagir kini masih menyisakan tanda tanya. Publik menunggu langkah konkret dari pihak berwenang untuk memberikan penjelasan terbuka, sementara keluarga korban berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di Surabaya.