Buntut Oknum Polisi Arogan: Ketum ASB Serukan Aksi Demo Besar-besaran di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Buntut Oknum Polisi Arogan: Ketum ASB Serukan Aksi Demo Besar-besaran di Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
informasi-publik.com,

Surabaya — Pasca insiden keributan Dugaan keterlibatan oknum perwira polisi berpangkat Ipda inisial K dalam membekingi terduga pelaku penggelapan kembali mencuat. Peristiwa ini terjadi di Jalan Bratang Wetan Kali Sumo No. 50, Surabaya, pada Sabtu (29/11/2025), dan langsung mendapat respons keras dari organisasi masyarakat Arek Suroboyo Bergerak (ASB)

Ketua Umum Ormas Arek Suroboyo Bergerak  (ASB), Diana samar, secara tegas mengajak seluruh pengurus, anggota, dan simpatisan ASB untuk melaksanakan aksi demo besar-besaran di Polres Pelabuhan Tanjung perak Surabaya. Dirinya menyiapkan 500 massa. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk kekecewaan yang mana polres Tanjung perak Surabaya tidak tegas menindak lanjuti oknum polisi inisial K yang telah melakukan persekusi terhadap ketum ASB.

Dalam pernyataannya kepada Redaksi informasi-publik.com pada Sabtu, (29/11/2025) Diana samar menyampaikan kekecewaan mendalam atas fenomena tersebut. Ia mengungkapkan bahwa Arek Suroboyo Bergerak (ASB) sebagai organisasi masyarakat (ormas) yang peduli terhadap masa depan generasi muda, tidak bisa berdiam diri menyaksikan praktik-praktik yang arogan yang dilakukan oknum perwira polisi berpangkat Ipda inisial K berserta timnya berpotensi merusak moral bangsa.

Ketum ASB beserta pengurus ASB Saat berada di Halaman polres pelabuhan Tanjung perak Surabaya

Diana samar juga menegaskan ” Bahwa presiden republik Indonesia Prabowo Subianto telah membentuk reformasi polri.

Apa reformasi polri

Mengutip buku Reformasi Kepolisian Republik Indonesia oleh Bambang Widodo Umar, reformasi polisi merupakan upaya transformasi organisasi kepolisian agar lebih profesional dan akuntabel dalam memberikan pelayanan. Selain itu, bisa lebih tanggap dalam merespons ancaman, serta responsif dalam memahami kebutuhan masyarakat.

Profesional dalam hal ini mengacu pada penggunaan pengetahuan dan keahlian dalam tugas kepolisian berdasarkan pendidikan dan latihan berjangka panjang. Bukan cuma itu, berikut acuan profesionalisme polisi:

Penggunaan pengetahuan dan keahlian dalam tugas kepolisian berdasarkan pendidikan dan latihan berjangka panjang,

Memberi layanan terbaik,

Otonom,

Memiliki lembaga kontrol atas kinerjanya,

Memiliki organisasi profesi melalui asosiasi,

Memiliki kode etik dan kebanggaan profesi;

Profesi kepolisian sebagai pengabdian,

Bertanggungjawab atas monopoli keahlian, dan

Memiliki seperangkat ajaran yang dijadikan asas untuk memberikan arah dan tujuan bagi kelangsungan hidup organisasinya.

Lebih lanjut, Diana samar menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan jajaran pengurus dan anggota untuk segera melakukan aksi demonstrasi. Aksi ini bertujuan menekan polres pelabuhan Tanjung perak segera memindahkan oknum perwira polisi berpangkat Ipda inisial K yang sikapnya arogan layaknya seorang preman.”Tegas Diana

Ketum ASB juga meminta kepada Kapolres pelabuhan Tanjung perak Surabaya AKBP Wahyu Hidayat Segera memindahkan oknum perwira polisi tersebut, dirinya menduga oknum polisi inisial K di pengaruhi minuman alkohol, ketika oknum tersebut tiba dilokasi dirinya marah-marah dan berbau minuman keras dan ketua umum ASB juga dilakukan persekusi oleh oknum polisi inisial K beserta timnya.

Oknum polisi tersebut juga menantang kepada wartawan dengan nada keras. ” Saya tidak takut dengan media” Ujar suara oknum perwira polisi inisial K dengan gayanya

Masih kata Diana, Aksi demo besar-besaran ini bukan sekadar demonstrasi, melainkan panggilan untuk membangun Surabaya yang lebih bersih, aman, dan ramah bagi generasi penerus bangsa agar kedepannya tidak ada lagi oknum polisi yang arogan di kota Surabaya.

*) Oleh : Redaksi

Apa pendapatmu? Tulis di kolom komentar dengan sopan dan beretika. Jangan lupa bagikan agar semakin banyak yang tahu!

Comment

  • Tindakan tegas yg harus d ambil pemerintah dalam menyikapi hal ini kr benar2 mencoreng citra kepolisian,apa yg mau d contohkan dg perbuatan IPDA tersebut mempersekusi seorang wanita dlmnkondisi mulut bau minuman,Pembakaran pos2 lantas n polsek Tegalsari kerusuhan kmrn blm bs jd pembelajaran bagi oknum2 polri spt si IPDA itu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *